Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 11 April 2013

Dalam kehidupan dunia memang diciptakan suatu keadaan yang selalu berpasangan. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan. Ada orang kaya juga ada orang miskin. Ada orang bahagia juga ada orang yang sengsara.

Berbicara tentang kebahagiaan, banyak orang mengira bahwa orang yang bisa bahagia adalah orang-orang yang memiliki banyak harta dan kekayaan, orang yang bisa meraih kebahagiaan adalah orang-orang yang memilki jabatan. Itulah pendapat sebagian orang. Namun apabila kita melihat fakta bahwa banyak sekali orang-orang yang kaya dan bahkan memiliki jabatan tinggi, tapi mereka justru tidak merasakan kebahagiaan sama sekali. Dalam kehidupan keluarga mereka kerap terjadi perselisihan, pertengkaran, hingga akhirnya perceraian.

Demikian juga orang-orang yang berkedudukan tinggi di berbagai lembaga, mereka punya penghasilan yang besar. Jika yang mereka cari hanyalah kekayaan semata, akhirnya mereka pun menghalalkan segara cara dalam meraih kekayaan tersebut. Manupilasi dan korupsi yang kemudian menjadi cara mereka untuk mendapatkan kekayaan tersebut. Namun kemudian apakah para koruptor yang telah menumpuk-numpuk harta kekayaan tersebut merasa bahagia?! Sama sekali tidak. Hidup mereka tidak tenang, pikiran dan perasaan mereka dihantui rasa takut akan ketahuan apa yang telah mereka lakukan. Sebagian dari meraka bahkan harus mendekam di penjara karena ulahnya tersebut.

Jika mereka sudah memahami bahwa ternyata kebahagiaan itu tidak selalu sejalan dengan harta kekayaan atau kedudukan tinggi, pastilah mereka tidak akan melakukan perbuatan apa saja hingga mengorbankan kehormatan dirinya hanya untuk mendapatkan harta kekayaan dan kedudukan tersebut. Karena memang kebahagiaan sesungguhnya terletak pada hati kita. Jika hati kita mau menerima dengan penuh rasa syukur atas apa yang telah kita miliki saat ini, maka yakinlah kebahagiaan itu akan datang kepada kita.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar